Tips untuk Mengoptimalkan Penggunaan Open PO
Bisa memperkirakan jumlah stok dengan lebih baik
Sistem pre-order dapat memudahkan kamu dalam menghitung dan memperkirakan bahan baku atau stok barang dengan lebih baik. Hal ini terjadi karena jumlah produk yang dibuat sudah diketahui berdasarkan pesanan masuk.
ilustrasi pencatatan (pexels.com)
Misalnya, ada pesanan 20 dessert box dari pre-order yang kamu lakukan, maka kamu bisa memperkirakan berapa banyak tepung, coklat, gula pasir, mentega, telur, dan bahan lainnya yang harus kamu beli dan siapkan. Ini membantu kamu mengurangi penumpukan stok sehingga meminimalisasi kerugian dan memperkecil pengeluaran atau modal untuk membeli bahan.
Keuntungan lain dari sistem pre-order adalah dapat menciptakan hype atau buzz di kalangan pembeli. Apalagi, kalau produk yang kamu jual sudah memiliki pelanggan setia dan banyak peminatnya. Jika kamu menawarkan pre-order dengan stok terbatas, itu dapat membuat pembeli merasa takut tidak kebagian produk dan segera melakukan pembelian selagi stoknya masih ada. Jika kamu memiliki budget lebih, kamu bisa menggandeng influencer untuk meningkatkan jangkauan audiens dan membuat pengikut influencer tersebut tertarik dengan produk yang kamu jual.
— Apabila kamu tertarik untuk menjalankan bisnis secara online, kamu bisa mengikuti kelas berikut ini. Mulai dari menentukan produk yang tepat untuk dijual hingga strategi mengembangkan bisnis, semua ada di kelas ini. Klik banner berikut untuk kepoin kelasnya! —
Ada juga beberapa kerugian atau kekurangan berjualan dengan sistem PO. Kekurangan tersebut adalah sebagai berikut:
Manfaatkan media sosial dan konten marketing
Promosikan produk yang kamu tawarkan melalui media sosial yang sesuai dengan audiens yang kamu targetkan. Kamu bisa mengunggah konten atau melakukan promosi sebelum pre-order dilakukan. Salah satu caranya adalah membagikan foto produk baru dan informasi pre-order. Melakukan promosi sebelum pre-order dilaksanakan merupakan hal yang sangat penting. Melalui promosi ini, kamu bisa membuat orang lebih mengenal dan tertarik untuk memesan produk yang kamu tawarkan.
Jangan lupa untuk mengunggah informasi penting yang dibutuhkan konsumen, seperti harga produk, deskripsi produk, ukuran, bahan, kontak pemesanan, alur pemesanan, dan aturan sistem pre-order.
Baca juga: 5 Strategi Social Media Marketing bagi Pemula
Tetap Terhubung dengan Konsumen
Jaga keterlibatan dengan konsumen selama periode Open PO. Berikan pembaruan berkala tentang status produksi dan berikan informasi yang relevan.
Open PO adalah strategi yang menguntungkan baik bagi konsumen maupun penjual. Ini memberikan akses eksklusif, manfaat harga, dan peluang personalisasi untuk konsumen, sementara membantu penjual dalam perencanaan produksi dan mendapatkan modal awal. Dengan mengoptimalkan penggunaan Open PO dan memberikan pengalaman pemesanan yang baik, kedua belah pihak dapat merasakan nilai tambah dari strategi pemesanan ini.
Apakah kamu pelaku usaha baru yang ingin mencoba sistem pre-order? Yuk, ketahui terlebih dahulu pengertian, kelebihan dan kekurangan, serta tips menjalankan pre-order berikut ini!
Istilah open PO atau pre-order mungkin bukan sesuatu yang asing lagi untuk sebagian dari kita. Apalagi, jika kamu sering belanja online. Open pre-order sering kita lihat di berbagai media sosial, seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan juga di e-commerce. Penjual sering menggunakan sistem ini untuk menjual produknya. Apabila kamu masih asing dengan istilah ini atau kamu seorang penjual yang ingin mencoba menggunakan sistem pre-order, tenang, berikut merupakan penjelasan lengkapnya!
Sebagian dari kita mungkin belum tahu, pre-order itu artinya apa, sih? PO atau pre-order adalah sistem saat penjual memasarkan sebuah produk yang belum diproduksi atau belum ada wujudnya secara fisik kepada pelanggan. Jadi, penjual menunjukkan foto produk, harga, bahan, tanggal pre-order, dan tanggal produk akan kamu terima. Kemudian, konsumen yang tertarik akan melakukan pemesanan dan pembayaran, lalu pesanan akan dibuat atau diproduksi. Pembukaan pre-order biasanya dilakukan dalam kurun waktu tertentu dan singkat, bisa 3 hari, 5 hari, atau seminggu.
Contoh yang sering kita temui mungkin adalah pre-order yang dilakukan penjual makanan seperti camilan, kue, atau makanan lainnya. Tapi, produk lain juga bisa menggunakan sistem pre-order ini. Contohnya adalah album dan merchandise K-Pop, smartphone, kosmetik, pakaian, barang-barang elektronik, sepatu, atau produk custom.
Penjual akan memproduksi barang jualan sesuai dengan jumlah pesanan yang masuk. Hal ini memudahkan penjual dalam memperkirakan persediaan bahan baku dan juga stok barang.
Secara sederhana, berikut merupakan cara kerja sistem pre-order:
Baca juga: 5 Cara Menentukan Harga Jual Produk yang Bersaing!
Beberapa kelebihan atau keuntungan menggunakan sistem pre-order adalah sebagai berikut:
Tips menjalankan sistem pre-order
Berikut merupakan beberapa tips menjalankan sistem pre-order untuk jualan kamu:
Catat semua pesanan dengan baik
Untuk menghindari terjadinya kesalahan, cobalah catat secara detail semua pesanan yang masuk. Perhatikan juga apakah ada request khusus untuk pesanan tersebut. Misalnya, kamu membuka pre-order dessert box, perhatikan apakah pelanggan memiliki request khusus, seperti rasa, topping, ukuran, dan lainnya. Catat semua dengan rapi, jangan sampai ada yang ketinggalan atau terlewat. Kamu juga bisa memanfaatkan software atau tools khusus yang dapat mempermudah pendataan seperti Google Spreadsheet atau Microsoft Excel.
Baca juga: 12 Cara Memulai Bisnis Makanan untuk Pemula
Menunggu lama membuat minat pembeli menurun
Salah satu kekurangan sistem pre-order adalah konsumen harus menunggu produk yang mereka inginkan selama beberapa waktu. Hal ini bisa saja menyebabkan konsumen kehilangan minat untuk membeli produk. Mereka akan memilih produk yang sudah ada (ready stock) dan bisa langsung mereka dapatkan.
Promosikan dengan Efektif
Manfaatkan media sosial, situs web, dan saluran pemasaran lainnya untuk mempromosikan Open PO. Buat konten yang menarik dan gambarkan manfaat unik dari pesanan praproduksi.
Pilih supplier atau produsen terpercaya
Apabila kamu tidak memproduksi sendiri produk yang kamu jual atau bergantung dari supplier, pastikan kamu memilih supplier yang terbaik. Supplier juga dapat memengaruhi reputasi bisnis yang kamu jalankan. Beberapa hal yang perlu kamu perhatikan ketika memilih supplier adalah sebagai berikut:
Klarifikasi Tanggal Pengiriman
Pastikan untuk memberikan informasi yang jelas tentang kapan produk akan dikirim kepada konsumen. Keterbukaan ini akan meningkatkan kepercayaan konsumen.